Resensi Buku Isran Noor: Matahari Kutai Timur oleh Wenny Artha Lugina



Oleh : Agnes maya 
Kelas/no : X MIPA A/01
SMAN 1 Kediri 
2016/2017
Isran Noor yang Menginspirasi
Judul : Isran Noor: Matahari dari Kutai Timur (Buku Islam_Pilihan)  
No. ISBN : 9786029431353
Penulis : Wenny Artha Lugina
Penerbit : JB Publisher 
Tanggal terbit : Desember - 2013
Berat Buku : 200 gr
Jenis Cover : Soft Cover
Kategori : Biografi
Text : Bahasa Indonesia
            
            Buku yang bejudul Isran Noor Matahari dari Kutai Timur merupakan karangan dari Wenny Artha Lugina. Buku ini diterbitkan pada tahun 2013 sebagai cetakkan pertama oleh Jogja Bangkit Publisher yang bertempat di Gedug Galang Press,  Jln. Mawar Tengah No. 72 Baciro Yogjakarta. Buku yang megulas tentang biografi sosok pemimpin Kutai Timur berjumlah 186 halaman.
            Wenny Artha Lugina sebagai penulis buku biografi ini adalah gadis yang berusia 25 tahun. Ia merupakan mahasiswi Peking University jurusan Master Public of Policy. Wenny juga seorang penulis yang cerdas, buktinya Ia aalah enterpreneur, moivator, dan Sekjen PPI Tingkok periode 1, Direktur Utama Komunitas Seut Merah 75 (Komunitas Peajar Idonesia di seluruhdunia)ia juga perah menjadi duta pendidikan dai daerah Papua. Namanya sudah tidak asing dalam bidang perbukuan Indonesia. Banyak karyanya yang telah dibuukuan, seperti The Blacksid, Semut Merah 75, Jiayou Indonesia,dan  Konspirasi Dua Sisi. Menurut akun blog Wenny, Ia menulis biografi dari Isran Noor karena Ia inginmenginspirasi para generasi muda agar mereka bisa menjadi benih-benih “matahari” untuk Indonesia.
            Isan Noor adalah Bupati Kutai Timur yang tersohor akan kebijakan dan visi untuk memejukan otonomi daerah Kutai Timur. Beliau lahir di sebuah tempat di derah Kutai yang  jauh dari jangkauan keramaian kota  pada tanggal 20 September 1957 dari pasangan Sulthan Bakrie dan Hadijah. Pendidikan yang terjal harus dilakoni oleh beliau sejak sedkolah dasar. Fasilitas yang kurang memadai membuat Isran dan keluarganya harus pindah ke Sangkulirang. Ia pun jga dituntut untuk mengayomi adik-adiknya karena Ayah Isran harus bekerja kembali di Kaubun. Hal itu tidak mejadi sebuah tekanan bagi Isran, Ia justru menganggapnya sebuah motivasinya dalam mengukir prestasaidi derahnya. Terbukti, Isran tampil sebagai ana yang cerdas dan Ia terkenal memiliki keampuan bekhuttbah jumat. Ilmu Al-Qur’an yang semasa kecil diberikan oleh Ibunya benar-benar diaplikasikan oleh Isran. Selepas lulus SMA, Ia sudah bertekadmenambil jurusan ekonomi untuk memamjuka daerah tempat kelahiranya. Cita-cita Isran sejak kecil adalah menjadi sesoang yang mampu membangun daerahnya menjadi lebih baik. Untuk itu, ia bejanji Ia harus bangun dari mimpiuntuk mewujudka mimpinya itu. Perjalanan poltik Isran berbuah manis ketika Ia menjadi Bupati Kutai Timur, menggantikan Awang Farouk pada periode 2010-2015. Isran Noor memimpin Kutai Timur dengan visi dan misinya yang mamp menjajika dan menjadikan masa depan Kutai Timur lebih baik ada pemikirannya yang visioner dengan betumpu pada keadilan. Selain itu, kemahirannya dalam memimpin tersebut membuat Isran percaya untuk memegang kepemimpinan pada beberapa organisasi seperti, Ketua Umum APKASI, Ketua umum Perhiptani, Kepala Bidang Usaha Pertanian, Asissten Ekbang, PPS Provinsi, Ketua DPD Demokrat  Kaltim, dan Ketua DPP Partai Demokrat.  Ia kerap kali mengeluarkan ide-ide baru untuk kepentingan Kutai Timur dan Nasional. Sebagai contoh, ia tidak ragu mengeluarkan dana untuk memeli kapal Kudungga bagi TNI Angkatan Laut. Selain itu, keputusan –keputusannya dalah hasil musyawarah yang haus disetuiu oleh para petinggi di Kutai Tmur. Dalam masa jabatanya, banyak sekali pokok-pokok permasalahan yang harus ditangani, berbagai pemikiran, ide-ide telah Isran Noor keluarkan untuk mewujudkan kesejahterahan bagi tanah kelahirannya. Berkat usaha dan kepemimpinan Isran, Kutai Timur dinilai telah berhasil dalam mengembangkan otonomi daerah. Hal ini terbukti dari pengembangan koperasi daerah yang dapat menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Sehingga akan mengakselerasi otonomi daerah dan mampu menari para investor. Meskipun banyak dilirik oleh investor, Kutai Timur tetap memiliki aturan pertambanan dan perhutanan yang kuat. Karena itu, proses chek dan balances dalam penyelenggaran pemerintah daerah berjalan dengan sistematik. Isran mampu membuktikan bahwa pembicaraan tentang kegaglan otonomi yang gagal dengan mengolah sebuah kabupaten yang dinilai sebagai kabupaten terkaya di Indonesia. Dalam memimpin Kabupatan Sangkulirang, bukan hanya menitikberatka pada sistem otonomi, tetapi Ia juga memperkuat angkatan lautnya, dan supremasi maritim. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim, Isran mencanangkan patroli laut supaya tidak ada pelanggaran atas batas wilayah kekuasaan dan pengambilan SDA ilegal. Banyak juga masalah sosial yang ditangani oleh Isran Noor, mulai dari kesenjagan sosial, masalah kesenjangan di bidang infrastruktur, globalisasi. Permasalahan dalam ekonomi contohnya adalah ironi pahlawan devisa, konflik dengan investor asing Churcill, dan para tenaga kerja guru, penyuluhan pertanian, dan masalah pertambangan untuk prioritas Kutai Timur di masa mendatang.. Belum lagi permasalahan penganguran yang mencapai 5,92% dari total angkatan kerja Indonesia. Isran Noor harus berpikir keras untuk menyesaikan masalah ini, Ia telah memiliki cara untu mengatasi masalah tersebut. Cara pertama adalah dengan membuat usaha kecil menengah masyarakat sebanyak-banyknya, pemaksimlan koperasi, dan pemerataan penduduk di Indonesia, peraturan perpajakan, pengolahan dana otonomi daerah. Sebagai pemimpin yang berintergritas, intelektualitas, visioner, aspratif, dan responsif Isran menuntaskan masalah secara satu-persatu. Dengan berlandaskan sikap spiritual, pantang menyerah, Isran mampu menjadikan Kutai Timur sebagai daerah terkaya di Indonesia.
            Dalam buku ini terdapat banyak kelebihan. Diantaranya adalah si penulis mampu menjelaskan visi-visi dan kepemimpinan Isran Noor secara rinci. Hal ini dikarenakan banyaknya sumber-sumber buku, website, majalah yang digunakan oleh penulis sebagai landasan seperti buku Isran Noor dalam Perspektif Media, Isran Noor di Mata Sahabat, dan sumber-sumber lain yang tertera dalam referensi buku Isran Noor Matahari dari Kutai Timur. Pengalaman bekerja dengan Isran Noor di Peking University juga membuat penulis mampu menjelaskan karakteristik dalam diri Isran Noor. Keunggulan lain adalah bahasa yang komunikatif bagi para pembaca. Banyak sekali singkatan-singkatan yang dijelaskan oleh penulis secara detail seperti APKASI, GTT, DPP PAMMI. Sehinggga, para pembaca mampu memahami maksud dan gambaran umum dari kata-kata tersebut. Buku ini juga memberikan bukti-bukti keikutsertaan Isran dalam membangun Indonesia pada halaman 167-179. Berbeda dengan buku-buku yang lain, dalam buku biografi ini penulis menyediakan galeri untuk foto-foto Isran saat menyerahkan Kapal Kudungga kepada TNI/AL, mengeirim pelajar ke Universitas di luar negeri,foto kegiatan Isran lainnya. Wenny yang berprofesi sebagai motivator juga menyelipkan kata-kata motivasi dalam perjuangan Isran Noor yang banyak mengalami keterpurukan. Hal ini membuat tujuan dari penulis untuk menginspirasi anak muda mampu disampaikan dengan baik. Contoh dari kutipan berikut ini “Manusia pertama justru berasal dari kitab suci agama-agama samawi, baik itu Yahudi, Kristen, maupun Islam”. Kelebihan lainnya adalah dalam buku ini mengutip beberapa pendapat-pendapat orang-orang tersohor di Indonesia tentang peran Isran Noor. Beberapa pejabat tinggi juga ikut berpendapat seperti Menteri Dalam Negeri Dr. H. Gamawan Fauzi, S.H.,M.M., Anggota Dewan Prtimbangan Presiden bidang Pemerintahan dan Reformasi Birokrasi Prof. Dr. H. M Ryaas Rasyid, M.A. dan artis Indonesia seperti Titiek Puspa. Hal ini mampu membantu para pembaca untuk mengetahui kualitas isi buku sebelum mereka membaca buku biografi ini.
            Selain memiliki banyak kelebihan, buku ini juga memiliki beberapa kekurangan. Dalam buku unsur politik dan pencitraan terlalu menonjol daripada kisah hiudp dan perjuangan dari Isran Noor. Selain itu, masa kecil Isran Noor kurang diceritakan, seperti keluarga, saudara, dan kerabat. Sehingga, para pembaca tidak bisa mengetahui latar belakang keluarga Isran secara detail.
Secara umum buku ini mengangkat tokoh yang baik dan mampu mendekripsikannya dengan baik. Buku ini cocok untuk para pemuda Indonesia untuk selalu berjuang dan bekerja keras untuk membangkun Indonesia yang lebih maju, menjadi pemimpin visoner bagi Indonesia.




0 Comments